Awal Maret lalu saya pergi ke Madiun. Tidak seperti ketika Jogja-Nganjuk “ngonthel” yang melewati jalur selatan, kali ini saya lewat Tawangmangu. Kok lewat sana? Saya hanya manut saja sama sang sopir di depan 😀
Sebenarnya saya familier dengan jalur ini karena ini adalah jalur menuju basecamp Cemoro Kandang dan Cemoro Sewu, pintu pendakian Gunung Lawu. Namun alasan kami lewat jalur ini bukan itu. Yang pertama adalah menurut mas sopir lebih cepat sampai, yang kedua kita akan melewati Telaga Sarangan.
Kurang dari setengah jam setelah basecamp Cemoro Sewu, kami melihat sebuah telaga di kaki gunung. Di sekitarnya ada banyak penginapan dan toko-toko serta pasar kecil. Telaga Sarangan memang sudah dikelola sejak lama jadi tidak mengherankan ramai bangunan.
Dalam perjalanan menuju Madiun ini kami sengaja tidak mampir ke sana dahulu. Kami hanya mampir di warung kopi pinggir jalan di atas telaga. Dari sana kita bisa menikmati pemandangan telaga sambil menikmati minuman hangat.
Sembari minum saya tidak lupa iseng corat coret mensketsa yang ada di depan mata.
Nah dalam perjalanan pulang dari Madiun, kami baru mampir ke sana. Jika hari sudah senja dan kalian naik mobil, ketika akan ditarik retribusi bilang aja mau ke salah satu hotel yang ada di sana. Sering lolosnya. (ups ini trik nakal)
Karena hari ini bukan hari libur, serta sudah senja kami hanya melihat-lihat saja. Biasanya banyak wahana di sini. Mulai dari perahu dayung, perahu cepat, dan lain-lain. Tujuan kami selanjutnya adalah makan malam!!!
Di Telaga Pasir Sarangan ada makanan khas yang banyak dijajakan. Biasanya para penjualnya berjejer mengellingi sisi telaga. YAP! Kuliner tersebut adalah Sate Kelinci. Ada satu lapak yang enak di sisi selatan telaga. Tapi karena bukan hari libur, lapak itu sudah tutupketika kami datang. Akhirnya kami pun makan sate kelinci yang berada di sisi timur.
Bagi rekan-rekan yang menuju Jawa Timur melewati Telaga Sarangan silahkan mencoba. Mak Nyuss!!!
Aku udah dua kali kesana \ 😆 /
Salam kenal bang… 😀
#corat-coret pertama 😉
wah selamat-selamat… asyik kan ya….
Hehe iya bang, aku jg udah pernah nyobain sate klincinya pas malem2 gara-gara suntuk di villa, beh anginnya ngguebesss…
Sketsa sampean jg keren2 bang, beh kemana aja ya aku kok baru maen ke bloge sampean 😀
kemana2 ^_^ keasyikan jalan2 mungkin
Hehehe, kapan-kapan klo nganggur aku dibuatin sketsanya ya bang 😆
tapi saya tidak mensketsa muka lagi lho ^_^
Lho kenapa bang? Udah pensiun? Waduh2 sayang dong 😦
saya memang tidak begitu suka menggambar manusia
Tidak begitu suka berarti masih ada kemungkinan bang, hehehehe #pis _v
iya sih tapi kalau masuk dalam landscape… kalau muka gitu doang… ga tahu 😛 ikutan GA ku.. hadiahnya sketsa
Eh iya ta bang, yg mana-yang mana? #Langsung berangkat ke tkp
akuuuu suka sketsanya :D….kayaknya seru ya main ke sana 😀
makasih mak…. asyik banget… kalau masih pagi bisa lho mampir ke air terjun deket sana… atau telaga satu lagi di bawahnya….
aku kok gimana gitu kalo ditawarin sate kelinci, kebayang wajah lucunya itu.. hiks… ga tega 😦
Kalau sembelih sendiri ga tega paling mom….Tapi kalau ga tahu trus makan… awas ketagihan….
Deket Telaga Sarangan katanya juga ada air terjunnya ya?
Iyup… Air terjun Tirtosari. tapi kami tidak sempat ke sana karena sudah kemalaman 🙂
Eh kalau mau ke Telaga Sarangan ini kalau dari Tawangmangu apakah ada bus arah ke sana? Soalnya saya ada rencana mau naik bus dari terminal Tirtonadi Solo.
Tawangmangu – Cemoro Kandang – Sarangan
adanya angkot kecil setelah dari Tawangmangu
cuman ya sabar aja… ngetemnya agak lama nunggu penumpang