Mei 2013 lalu saya bertemu dengan seorang sahabat baru dalam event Temu Karya Nasional V PMI di Malang. Namanya Duong Huong dari Vietnam. Dia ditempatkan bersama Kontingen D.I. Yogyakarta selama kegiatan berlangsung. Awalnya saya agak canggung juga karena tidak di tempat saat dia pertama kali masuk ke kontingen. But, time sure heal everything. Dari perkenalan dan obrolan intense dengannya saya mulai mengenal bagaimana Vietnam. Kami saling bertukar informasi (till now) tentang wisata, sejarah, budaya, dan kuliner tentunya. Sebagaimana dia sangat ingin kembali ke Indonesia dan mengunjungi Yogyakarta, saya juga sangat tertarik ke kampung halamannya, Hanoi. Salah satu hal yang membuat saya memimpikan berpetualang ke Hanoi adalah kekayaan budaya dan nilai historisnya. Maka jika nanti saya mendapat kesempatan ke sana, penelusuran sejarah Hanoi lah pilihan saya. Pilihan pertama saya jatuh pada Hanoi Old Quarter. Area ini sangat terkenal di Hanoi. Menelusuri jalan-jalan kota yang masih terjaga keasliannya. Belanja jajanan dan pernak-pernik tradisional. Pokoknya menikmati suasana masa lampau Vietnam.
Beranjak dari Old Quarter saya ingin berlabuh di Hoan Kiem Lake. Lokasinya tidak terlalu jauh. Di tengah danau terdapat Thap Rua (Turtle Tower) yang terkait dengan legenda danau tersebut. Lalu mengunjungi Temple of Jade Mountain di sebuah pulau kecil di danau tersebut.
Selanjutnya menjelajahi Thang Long Imperial Citadel. Jejak pemerintahan Vietnam kala masa kerajaan 1000 tahun yang lalu dapat dilihat di sini. Bangunan-bangunannya masih tampak megah meski sudah lebih dari ratusan tahun diterpa zaman.
Jangan lupa untuk mengunjungi Vietnam Museum of Ethnology serta Temple of Literature and National University
Teman saya juga merekomendasikan untuk mengunjungi Duong Lam. Duong Lam adalah sebuah kawasan yang menggambarkan perkampungan Vietnam 1200 tahun lalu. Arsitektur kuno terjaga dengan baik di sini. Suasananya pun masih khas pedesaan kuno.
Mungkin hari berikutnya saya akan menyempatkan diri ke Sapa, sebuah desa tradisional di lereng Gunung Fansipan. Kalau memungkinkan sekalian naik ke puncaknya.
Itu destinasi prioritas di Hanoi. Masih ada water puppet, pasar malam di Old Quarter, dan tentu saja rumah keluarga sahabat saya Huong. Mungkin jika masih ada waktu luang dan dana saya akan mengunjungi Hoi An. Sebuah kota yang kuno selain Hanoi.
Saat ini sedikit-sedikit saya belajar live sketch sapa tahu nanti di sana bisa sedikit membantu ketika butuh uang jajan tambahan 😀 Well, that’s MyDreamyVacation and I wish it would come true.
Aah pengen deh ke Hanoi. Orang-orang bilang Hanoi memang indah…
iyup… itu yang selalu dikatakan sahabat saya…untuk menarik saya ke sana
Di hanoi old quarter banyak banget restoran pinggir jalan yg jualan makanan nikmat banget. Pho nya JUARA 🙂
I wish it would come true jugaa…saya sudah sempat mengunjungi Hanoi…cantik dan sangaaat mirip Indonesia ..Makanya, saya selalu ingin menjejakkan kaki di setiap pelosok Indonesia…itu cita-cita saya :D….makasih sudah ikutan GAku #MyDreamyVacation yaaa
waaaaaaa jealous 😦
aamiin aamiin sih it come true.
kembali kasih mak 🙂
While reading this entry, i tried to guess what were you talking about . LoL . it’s interesting. I hope you like Hanoi . I will tell you reason why it’s so polluted, crowded and expensive ( estate price in hanoi is on the top expensive prices of the world!) But i love Hanoi so much and i cant leave Hanoi , you know ,i’m not Hanoian 😀 Please please come to Hanoi! i always welcome you
ahahhahah I guess writing in Indonesian made you harder to catch my idea. Then you better learn Indonesian ll bit more than before, LOL
Yup, I read in some article how much people in Hanoi mark up the price to foreigner. Thats why we need a local friend like YOU!
Komen saya pertama masuk gak, yah?
Hae, salam kenallll 🙂
Gimana caranya bisa jalan2 murah ke sana, ya? Atau minimal gratis gitu huehehe
Ikut student exchange atau program pendampingan UNDP, hehhehe tapi saya mah mau backpackingan aja…
Mas, kesananya apa mau coba pake onthel kesayangan? hihihihiih
sepertinya kagak dulu deh mbak….
tapi di sana bakalan nyulik sepeda onthelnya Huong apa Hien buat jalan2….
Asia banget ya suasananya, cantik banget. aku juga pengen banget ke Vietnam mas. moga2 someday kita nyampe sono ya 😉
terima kasih sudah ikutan GA #dreamyvacation 🙂
AAmiin aamiin. Kalau ke Vietnam mendingan cari teman atau paketan yang terpercaya. Banyak referensi mark upnya agak ngawur… Tapi kebanyakan yang dipalak org2 Bule sih
Reblogged this on aritharifa's Blog.
wah mas eru vierda nih memang ingin menikmati indahnya dunia….
masih di jogjakah?
Masih mas opick.. ini sudah balik dari Madiun…
jangan kaget klo pas ke Hanoi disodorin rượu rắn 😀
sepertinya saya bisa mengatasi itu ^_^
Hampir dengan Indonesia ya Mas. Ada sawah segela.
Saya belum pernah kesana, baru sampai Laos saja.
Terima kasih sharenya
Semoga berjaya dalam GA
Salam hangat dari Surabaya
Wah pakdhe dah banyak keliling2 ya. miripnya lagi meski punya coastline yang panjang, budayanya adalah bertani bukan nelayan. dan Hanoi adalah kota pelajarnya Vietnam, sama seperti Yogya ^_^
sama2 pakdhe
Senang ya, berkenalan & jadi bersahabat dengan warga negeri orang. Jadi kapan2 bisa bertukar berkunjung, silaturrahim. Vietnam salah satu tempat eksotis, kaya akan tempat bersejarah & budayanya juga bikin penasaran. Semoga bisa ke sana…
aamiin. mau ke sana bareng ahahhah 😀
AH I forget mentioning The Legendary Hanoi Autumn T_T
Sukses yaa GA nya..
Wah Hanoi jd inget jaman assist atlit difable dr Vietnam. Trus dpt duit vietnam sama pin.
Terima kasih aqied ^_^ saya ga dapet benda. dapetnya 2 sahabat karib dari Vietnam.:) tahun depan salah satunya deal bakal ke Jogja
Sayangnya saat itu susah banget komunikasinya. Jd ya komunikasi seadanya. Sya gk bisa bahasa mereka, mereka g bisa bahasa yg saya bisa
English at least? yah IndoChina dan Asia Timur memang banyak yang kurang bisa bahasa asing
Sama sekali. Jd yaudah cm temenan di fb tanpa tau mw komunikasi kek apa
^_^ pakai google translate